Pages

Labels

This is featured post 1 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

This is featured post 2 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

This is featured post 3 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

This is featured post 4 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

This is featured post 5 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Footer Widget 2

Rabu, 30 Mei 2012

UN dan Isu Kunci Jawaban



UJIAN NASIONAL DAN ISU BEREDARNYA KUNCI JAWABAN

Pelaksanaan ujian nasional yang mekanisme, prosedur, dan instrumennya diatur dalam Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 dan langkah-langkahnya diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS) UN menyisakan beberapa permasalahan. Satu di antaranya berkaitan dengan isu beredarnya kunci jawaban. Isu yang mulai terdengar nyaring sejak lima tahun terakhir terus saja bergulir. 

Selasa, 29 Mei 2012

Paragraf Induktif Generalisasi


CONTOH-CONTOH PARAGRAF INDUKTIF GENERALISASI

1.       Kepala SMA Negeri 3 Purwokerto mengimbau siswa-siswa kelas XII yang baru lulus untuk memberikan baju seragam putih abu-abu dan seragam pramuka. Baju-baju tersebut dikumpulkan ke Tata Usaha sebelum didistribusikan kepada yang membutuhkan. Setelah dihitung, diperoleh data jumlah siswa yang melaksanakan  imbauan tersebut. Kelas XII IPA 1 dan IPA 3 90%,  lebih baik daripada IPA 4 dan IPA 5 yang hanya 70% dan 75%. Kelas XII IPA 2 sama dengan IPS 1 yaitu sebesar 80%. Kelas XII IPS 2 dan 3 mencapai 100%. Jadi, dapat dikatakan bahwa kesadaran siswa kelas XII untuk berbagi cukup tinggi.

Senin, 28 Mei 2012

Paragraf Induktif Analogi


CONTOH-CONTOH PARAGRAF INDUKTIF ANALOGI


1.      Sebuah tiang yang terbuat dari bahan yang bermutu dan berkualitas baik tidak mudah digoyahkan apalagi untuk dirobohkan. Siapa pun yang ingin merusak dan menghancurkan tiang tersebut akan sia-sia saja karena kekuatan yang dimilikinya berbeda dengan tiang yang dibuat dari bahan bermutu dan berkualitas rendah. 
    

Minggu, 27 Mei 2012

Paragraf Deduktif


CONTOH-CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF

1. Kemajuan IPTEK menyebabkan hidup manusia berpola konsumtif.  Pola hidup yang demikian menghasilkan sampah yang sangat banyak.  Sampah dari mana-mana terus bertambah.  Tempat pembuangan akhir tidak mampu menampung sampah yang sangat banyak dan menggunung. Selain itu, sampah yang menggunung akan mengganggu pemandangan, menimbulkan bau yang tidak sedap, dan menjadi sumber penyakit. Beberapa penyakit menular seperti diare, demam berdarah,dan ISPA mudah muncul.

Rabu, 23 Mei 2012

Tugas Tutorial Semester 6


TUGAS TUTORIAL I
Matakuliah Keterampilan Menulis
PDGK 4305/2 SKS
Semester 6
Modul 1, 2

Tugas Tutorial Semester 9


TUGAS TUTORIAL 1


Mata Kuliah
:
Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar / PDGK 4504
Semester
:
IX (sembilan)
S K S
:
3 (tiga)
Nama Tutor
:
Dra. Sri Yuliyarti

Eksplorasi,Elaborasi, dan Konfirmasi


Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor  41 Tahun 2007 Tanggal 23 November 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

III. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Senin, 21 Mei 2012

Gurindam karya siswa


Percakapan Guru –Siswa



Maaf Bu, saya terlambat lagi
Sudah buru-buru tetap saja begini

       Agar kamu tidak terlambat
       Persiapkan segalanya dengan cermat

Nasihat untuk Anakku


Nasihat untuk Anakku - Salahkah?

Orang tua kerap menasihati anak-anaknya terutama yang masih kecil,”Jangan nakal, ya”. Bahkan orang tua yang lebih ekstrem mengatakan, “ Kamu tidak boleh nakal. Kalau temanmu nakal, kamu tidak boleh membalas”. Kalimat-kalimat bijak seperti itu muncul karena orang tua mengharapkan putra-putrinya menjadi anak yang santun, penuh kasih sayang, dan berkepribadian baik. Selalu tepatkah nasihat seperti itu?

Kata-Kata Bijak Mario Teguh


KATA-KATA BIJAK MARIO TEGUH


Kita menilai diri dari apa yang kita pikir bisa kita lakukan, padahal orang lain menilai kita dari apa yang sudah kita lakukan. Untuk itu apabila anda berpikir bisa, segeralah lakukan
Bukan pertumbuhan yang lambat yang harus anda takuti. Akan tetapi anda harus lebih takut untuk tidak tumbuh sama sekali. Maka tumbuhkanlah diri anda dengan kecepatan apapun itu.

Pembahasan Soal UN 2012 Mapel Bahasa Indonesia SMA


Cermati kutipan berikut untuk menjawab soal nomor 1 s.d. 3!
           (1) Dalam upaya pencegahan pencemaran udara, hutan mampu menangkal  polutan gas ataupun butiran padat. (2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume udara yang mengandung polusi gas zon sebesar 150 ppm gas ternyata 99% terserap oleh tegukan hutan dalam waktu delapan jam. (3) Komplek industri  yang mengeluarkan polutan belerang dioksida di Uni Rusia ternyata berkurang dengan adanya jalur vegetasi kayu selebar 500 m yang mengelilingi kawasan industri tersebut. (4) Tumbuhan berkayu ataupun pohon memang diandalkan dalam penyelamatan keadaan lingkungan seperti tanah, air, dan udara walaupun peran pohon tersebut sebatas pada lingkungan, yang belum akut. (5) Pohon memang tidak akan mampu menetralisasi polusi, terutama pada kawasan industri besar. 

Minggu, 20 Mei 2012

SKL DAN INDIKATOR SOAL TRY OUT


SKL DAN INDIKATOR SOAL TRY OUT UN BAHASA INDONESIA 2012

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BAHASA INDONESIA


KISI-KISI  SOAL UJIAN SEKOLAH
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
SMA NEGERI 3 PURWOKERTO
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Rabu, 09 Mei 2012

TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR


TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR (TMT)
 DAN TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR(TMTT)

Hari masih pagi. Bel istirahat pertama baru dibunyikan. Seorang teman tiba-tiba menyentuh lenganku. “Bu, aku mau curhat” katanya lirih tapi sangat serius. Ekspresinya mengisyaratkan kalau ia tidak menginginkan orang lain mendengar. Tak kalah serius aku cepat menoleh ke arahnya. Kudengarkan curahan hatinya per kata tanpa sebuah pun terlewat.  Ternyata ia sedang bimbang. Terlihat di mejanya empat tumpukan buku tugas murid-muridnya. Masih ada empat dari enam kelas X yang tugas-tugasnya belum dikoreksi. “Salahkah jika saya hanya menandatangani tugas-tugas ini lalu saya masukkan ke daftar nilai tanpa saya baca satu-satu dengan teliti?” akhirnya ia berterus terang.

Senin, 07 Mei 2012


MODEL PEMBELAJARAN


SNOWBALL THROWING DAN MENULIS PUISI
Standar Kompetensi
4. Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, berbagai bentuk tulisan sastra melalui menulis puisi, cerpen, dan resensi buku kumpulan cerpen

Kompetensi Dasar
4.2 Menulis puisi
Kegiatan Inti Pembelajaran
1.       Kelas dibagi dalam kelompok-kelompok @ lima orang
2.       Guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk diberi  penjelasan tentang materi menulis pantun
3.       Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan guru kepada anggota kelompok
4.       Masing-masing siswa diberi satu lembar kertas kerja untuk menulis dua larik isi pantun selama 5 menit
5.       Kertas kerja tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lain  selama  5 hitungan.
6.       Masing-masing siswa memperoleh kertas kerja buatan teman
7.       Masing-masing siswa melengkapi pantun dengan cara menulis sampiran yang sesuai dengan isi pantun, kemudian menulis maksud atau isi pantun  dalam satu atau dua kalimat di lembar yang sama selama 10 menit
8.       Siswa yang menyelesaikan tugasnya sebelum batas waktu diberi poin
9.       Masing-masing siswa membacakan kertas kerja yang baru saja dilengkapi sambil menginformasikan nama siswa penulis dua larik isi pantun yang dipegangnya
10.   Langkah nomor 4 sampai dengan nomor 9 dapat diulang sekali lagi, diusahakan setiap siswa mengisi kertas kerja dari teman yang berbeda dengan putaran sebelumnya
11.   Guru memberikan simpulan dan mengevaluasi

MODEL PEMBELAJARAN



MAKE A MATCH  DAN MEMBACA BERBAGAI POLA PARAGRAF

Standar Kompetensi
11. Memahami ragam wacana tulis melalui kegiatan membaca cepat dan membaca intensif
       Kompetensi Dasar
11.2  Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari berbagai pola paragraf  induksi,     deduksi dengan membaca intensif
Catatan:
1. Model ini tepat diterapkan untuk sesi review. Artinya, siswa telah menguasai atau        memahami  esensi materi baik melalui pembelajaran bersama guru ataupun belajar sendiri
2. Kartu soal dan kartu jawaban yang harus dipersiapkan guru sebelum pembelajaran dimulai
a.    Kartu-kartu  soal yang dipersiapkan guru antara lain berisi
1)    satu contoh paragraf deduktif dan sebuah soal yang menanyakan  
pikiran utama/ide pokok sebuah paragraf induktif,
2)    satu contoh paragraf induktif dan sebuah soal yang menanyakan  
          pikiran utama/ide pokok sebuah paragraf  deduktif,
3)    sebuah paragraf generalisasi yang dirumpangkan kalimat simpulannya dan sebuah soal yang menanyakan kalimat simpulan yang tepat untuk mengakhiri paragraf tersebut
4)    sebuah paragraf analogi yang dirumpangkan kalimat simpulannya dan sebuah soal yang menanyakan kalimat simpulan yang tepat untuk mengakhiri paragraf tersebut
5)    sebuah paragraf sebab akibat yang dirumpangkan kalimat simpulannya dan sebuah soal yang menanyakan kalimat simpulan yang tepat untuk mengakhiri paragraf tersebut
6)    soal yang menanyakan sebuah contoh paragraf generalisasi
7)    soal yang menanyakan sebuah contoh paragraf analogi
8)    soal yang menanyakan sebuah contoh paragraf sebab akibat
9)    soal yang menanyakan ciri-ciri sebuah paragraf generalisasi
10) soal yang menanyakan ciri-ciri sebuah paragraf analogi
11) soal yang menanyakan ciri-ciri sebuah paragraf sebab akibat

b.    Kartu-kartu  jawaban yang dipersiapkan guru berisi sebuah jawaban dari semua soal yang tertulis pada kartu soal. Sesuai dengan pertanyaan pada kartu soal di atas, maka kartu jawaban berisi
1)    Sebuah pikiran utama/ide pokok paragraf deduktif yang terdapat pada kartu soal 1
2)    Sebuah pikiran utama/ide pokok paragraf induktif yang terdapat pada kartu soal 2
3)    Sebuah kalimat simpulan generalisasi sesuai paragraf pada kartu soal 3
4)    Sebuah kalimat simpulan analogi sesuai paragraf pada kartu soal 4
5)    Sebuah kalimat simpulan sebab akibat sesuai paragraf pada kartu soal 5
6)    Contoh paragraf generalisasi
7)    Contoh paragraf analogi
8)    Contoh paragraf sebab akibat
9)    Ciri-ciri paragraf generalisasi
10) Ciri-ciri paragraf analogi
11) Ciri-ciri paragraf sebab akibat
3. Apabila jumlah kartu soal dan kartu jawaban belum sejumlah siswa, guru bisa memperbanyak kartu soal dan kartu jawaban nomor 3 sampai dengan 8.

Kegiatan Inti Pembelajaran
  1. 1.    Setiap siswa mendapat sebuah kartu
  2. 2.    Setiap siswa memikirkan soal atau jawaban dari kartu yang dipegang
  3. 3.    Setiap siswa mencari pasangan pemegang kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
  4. 4.    Setiap pasangan yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
  5. 5.    Setelah satu babak selesai, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dengan sebelumnya
  6. 6.    Demikian seterusnya
  7. 7.    Guru memberi komentar dan masukan berdasarkan masalah yang muncul atau menjawab pertanyaan yang muncul setelah beberapa babak berakhir
  8. 8.    Guru membuat simpulan dan mengumumkan pasangan-pasangan tercepat




    

KESULITAN PELAJARAN DAN DERAJAT RISIKO PRIBADI


Dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia SMA sering kita jumpai siswa tidak mau maju ke depan kelas untuk mengungkapkan  kembali  isi cerita atau tulisan yang baru dibaca,  tidak bisa menjawab pertanyaan guru secara lisan, dan  tidak mau mengucapkan kalimat,  paragraf,  atau wacana yang sudah disusun. Masalah-masalah itu muncul disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu penyebab adalah faktor tingkat kesulitan pelajaran dan risiko besar yang harus dihadapi siswa.
Guru sebagai pendidik maupun pengajar tahu bahwa materi atau konsep yang memiliki kompleksitas tinggi akan membuat siswa mengalami kesulitan untuk memahami. Kesulitan  pada materi pelajaran dapat menyebabkan siswa menahan diri atau menyebabkan belajar jadi mandek. Kemandekan menjadi semakin parah jika digabungkan dengan risiko besar yang harus dihadapi siswa. Apabila hal ini dibiarkan tentu tidak hanya kegiatan pembelajaran menjadi tidak menyenangkan, siswa pun sulit untuk menguasai kompetensi yang dipelajari.
Bagi sebagian siswa, berdiri di depan kelas atau ditunjuk untuk berbicara atau menjawab pertanyaan merupakan suatu risiko pribadi yang besar dan pengalaman yang sulit. Jika guru menggabungkan risiko besar dengan kewajiban menguasai pelajaran yang sulit, maka siswa tidak akan punya kesempatan untuk meraih sukses. Tanpa kita sadari, siswa dihadapkan pada dua masalah: pelajaran sulit + risiko besar.
Dalam pembelajaran menganalisis cerpen, kelas baru saja membaca sebuah cerpen yang tidak  mudah untuk dimengerti. Kemudian, lima detik selanjutnya, guru bertanya dengan suara melengking, “ Fauzi, apa tema cerpen yang tadi kamu baca?” Fauzi langsung dihadapkan pada pelajaran yang sulit dan risiko yang besar untuk menjawab. Hal ini terjadi juga ketika Rizki disuruh menceritakan isi atau maksud puisi Sutardji Calzoum Bachri di depan kelas beberapa detik setelah siswa lain menyuarakan. Akibatnya, Fauzi tidak bisa menjawab dan Rizki pun enggan melangkah ke depan kelas. Siswa-siswa pun tidak serta merta mau membaca kalimat, paragraf, atau wacana yang sudah dibuatnya jika guru kurang tepat dalam menunjuk atau menyuruh siswa.
Kasus yang pertama tidak akan terjadi apabila guru menanyakan tema cerpen secara klasikal terlebih dahulu,  kepada kelompok-kelompok kecil, baru perseorangan. Begitu pun untuk kasus kedua, pembelajaran akan lebih berhasil apabila guru menyuruh kelas menceritakan isi puisi secara bersama-sama,  seorang siswa menceritakan isi puisi dalam kelompok-kelompok kecil, baru perseorangan. Kasus ketiga bisa diatasi dengan guru menyuruh semua siswa membaca kalimat, paragraf, atau wacana utuh. Biarlah kelas menjadi  seramai pasar. Guru bisa juga menyuruh setiap anggota untuk membacakan kalimat, paragraf, atau wacana utuh dalam kelompok, baru perseorangan.
Dengan  cara ini siswa mendapatkan informasi atau jawaban dalam bentuk atau cara yang lebih mudah sambil mengambil risiko paling kecil dalam kelompok besar. Kemudian, ketika memindahkan ke kelompok kecil, risiko pribadi, sekalipun menjadi lebih besar karena mereka diperhitungkan satu-satu, tidak terlalu menekan karena mereka mulai mengenal isi pelajaran, mulai memahami konsep-konsep sulit. Akhirnya, pada saat mereka tampil sendiri-sendiri, mereka masih mengambil risiko besar, tetapi mereka dapat mengatasinya karena merasa percaya diri dan sudah menguasai pelajaran.